Adik Ipar, Daripada Nganggur

Usiaku sudah hampir mencapai kepala tiga, ya… sekitar 2 tahunan lagi lah. Aku tinggal bersama mertuaku yang sudah lama ditinggal mati suaminya akibat penyakit yang dideritanya. Dari itu istriku berharap aku tinggal di rumah supaya kami tetap berkumpul sebagai keluarga tidak terpisah. Di rumah itu kami tinggal 6 orang, ironisnya hanya aku dan anak laki-lakiku yang berumur 1 tahun berjenis kelamin cowok di rumah tersebut, lainnya cewek.

Jadi… begini nih ceritanya.

Awal September lalu aku tidak berkerja lagi karena mengundurkan diri. Hari-hari kuhabiskan di rumah bersama anakku, maklumlah ketika aku bekerja jarang sekali aku dekat dengan anakku tersebut. Hari demi hari kulalui tanpa ada ketakutan untuk stok kebutuhan bakal akan habis, aku cuek saja bahkan aku semakin terbuai dengan kemalasanku.

Pagi sekitar pukul 8 wib, baru aku terbangun dari tidur. Kulihat anak dan istriku tidak ada disamping, ah… mungkin lagi di beranda cetusku dalam hati. Saat aku mau turun dari tempat tidur terdengar suara jeritan tangis anakku menuju arah pintu. seketika itu pula pintu kamar terbuka dengan tergesanya. Oh… ternyata dia bersama tantenya Liza yang tak lain adalah adik iparku, rupanya anakku tersebut lagi pipis dicelana. Liza mengganti celana anakku, “Kemana mamanya, Za…?” tanyaku. “Lagi ke pasar Bang”jawabnya “Emang gak diberi tau, ya?”timpalnya lagi. Aku melihat Liza pagi itu agak salah tingkah, sebentar dia meihat kearah bawah selimut dan kemudian salah memakaikan celana anakku.
“Kenapa kamu”tanyaku heran “Anu bang…”sambil melihat kembali ke bawah.
“Oh… maaf ya, Za”terkejut aku, rupanya selimut yang kupakai tidur sudah melorot setengah pahaku tanpa kusadari, aku lagi bugil. Hmmm… tadi malam abis tempur sama sang istri hingga aku kelelahan dan lupa memakai celana.

Anehnya, Liza hanya tersenyum, bukan tersenyum malu, malah beliau menyindir “Abis tempur ya, Bang. Mau dong…”katanya tanpa ragu “Haaa…” Kontan aja aku terkejut mendengar pernyataan itu. Malah kini aku jadi salah tingkah dan berkeringat dingin dan bergegas ke toilet kamarku.

Dua hari setelah mengingat pernyataan Liza kemarin pagi, aku tidak habis pikir kenapa dia bisa berkata seperti itu. Setahu aku tuh anak paling sopan tidak banyak bicara dan jarang bergaul. Ah… masa bodoh lah, kalau ada kesempatan seperti itu lagi aku tidak akan menyia-nyiakannya. Gimana gak aku sia-siakan, Tuh anak mempunyai badan yang sangat seksi, Kulit sawo matang, rambut lurus panjang. Bukannya sok bangga, dia persis kayak bintang film dan artis sinetron Luna Maya. Kembali momen yang kutunggu-tunggu datang, ketika itu rumah kami lagi sepi-sepinya. Istri, anak dan mertuaku pergi arisan ke tempat keluarga almahrum mertua laki sedangkan iparku satu lagi pas kuliah. Hanya aku dan Liza di rumah. Sewaktu itu aku ke kamar mandi belakang untuk urusan saluran air aku berpapasan dengan Liza yang baru selesai mandi. Wow, dia hanya menggunakan handuk menutupi buah dada dan separuh pahanya. Dia tersenyum akupun tersenyum, seperti mengisyaratkan sesuatu.

Selagi aku menyalurkan hajat tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang menggedor. “Siapa?”tanyaku “Duhhhh… kan cuma kita berdua di rumah ini, bang”jawabnya.
“Oh iya, ada apa, Za…?”tanyaku lagi
“Bang, lampu di kamar aku mati tuh”
“Cepatan dong!!”
“Oo… iya, bentar ya” balasku sambil mengkancingkan celana dan bergegas ke kamar Liza.

Aku membawa kursi plastik untuk pijakan supaya aku dapat meraih lampu yang dimaksud. “Za, kamu pegangin nih kursi ya?” perintahku “OK, bang” balasnya.
“Kok kamu belum pake baju?”tanyaku heran.
“Abisnya agak gelap, bang”
“ooo…!?”
Aku berusaha meraih lampu di atasku. Tiba-tiba saja entah bagaimana kursi plastik yang ku injak oleng ke arah Liza. Dan… braaak aku jatuh ke ranjang, aku menghimpit Liza.
“Ou…ou…”apa yang terjadi. Handuk yang menutupi bagian atas tubuhnya terbuka. “Maaf, Za”
“Gak apa-apa bang”
Anehnya Liza tidak segera menutup handuk tersebut aku masih berada diatas tubuhnya, malahan dia tersenyum kepadaku. Melihat hal seperti itu, aku yakin dia merespon. Kontan aja barangku tegang.

Kami saling bertatap muka, entah energi apa mengalir ditubuh kami,
dengan berani kucium bibirnya, Liza hanya terdiam dan tidak membalas.
“Kok kamu diam?”
“Ehmm… malu, Bang”
Aku tahu dia belum pernah melakukan hal ini. Terus aku melumat bibirnya yang tipis berbelah itu. Lama-kelamaan ia membalas juga, hingga bibir kami saling berpagutan. Kulancarkan serangan demi serangan, dengan bimbinganku Liza mulai terlihat bisa meladeni gempuranku. Gunung kembar miliknya kini menjadi jajalanku, kujilati, kuhisap malah kupelintir dikit.
“Ouhh… sakit, Bang. Tapi enak kok”
“Za… tubuh kamu bagus sekali, sayang… ouhmmm” Sembari aku melanjutkan kebagian perut, pusar dan kini hampir dekat daerah kemaluannya. Liza tidak melarang aku bertindak seperti itu, malah ia semakin gemas menjambak rambutku, sakit emang, tapi aku diam saja.

Sungguh indah dan harum memeknya Liza, maklum ia baru saja selesai mandi. Bulu terawat dengan potongan tipis. Kini aku menjulurkan lidahku memasuki liang vaginanya, ku hisap sekuatnya sangkin geramnya aku.
“Adauuu…. sakiiit” tentu saja ia melonjak kesakitan.
“Oh, maaf Za”
“Jangan seperti itu dong” merintih ia
“Ayo lanjutin lagi” pintanya
“Tapi, giliran aku sekarang yang nyerang” aturnya kemudian

Tubuhku kini terlentang pasrah. Liza langsung saja menyerang daerah sensitifku, menjilatinya, menghisap dan mengocok dengan mulutnya.
“Ohhh… Za, enak kali sayang, ah…?” kalau yang ini entah ia pelajari
dari mana, masa bodo ahh…!!
“Duh, gede amat barang mu, Bang”
“Ohhh….”
“Bang, Liza sudah tidak tahan, nih… masukin kontol mu, ya Bang”
“Terserah kamu sayang, abang juga tidak tahan” Liza kini mengambil posisi duduk di atas tepat agak ke bawah perut ku. Ia mulai memegang kemaluanku dan mengarahkannya ke lubang memeknya. semula agak sulit, tapi setelah ia melumat dan membasahinya kembali baru agak sedikit gampang masuknya.
“Ouuu…ahhhhh….” blessss… seluruh kemaluanku amblas di dalam goa kenikmatan milik Liza.
“Aduuuh, Baaaang….. akhhhhh” Liza mulai memompa dengan menopang dadaku. Tidak hanya memompa kini ia mulai dengan gerakan maju mundur sambil meremas-remas payudaranya.

Hal tersebut menjadi perhatianku, aku tidak mau dia menikmatinya sendiri. Sambil bergoyang aku mengambil posisi duduk, mukaku sudah menghadap payudaranya. Liza semakin histeris setelah kujilati kembali gunung indahnya.
“Akhhhh… aku sudah tidak tahan, bang. Mau keluar nih. Ahhh… ahhh… ouhhh”
“Jangan dulu Za, tahan ya bentar” hanya sekali balik kini aku sudah berada diatas tubuh Liza, genjotan demi genjotan kulesakkan ke memeknya. Liza terjerit-jerit kesakitan sambil menekan pantatku dengan kedua tumit kakinya, seolah kurang dalam lagi kulesakkan.

“Ampuuuun… ahhhh… ahhhh… trus, Bang”
“Baaang… goyangnya cepatin lagi, ahhhh… dah mau keluar nih”
Liza tidak hanya merintih tapi kini sudah menarik rambut dan meremas tubuhku.
“Oughhhhh… abang juga mau keluar, Za” kugoyang semakin cepat, cepat dan sangat cepat hingga jeritku dan jerit Liza membana di ruang kamar.
Erangang panjang kami sudah mulai menampakan akhir pertandingan ini.
“Akkhhhhhh….. ouughhhhh…. ouhhhhhh”
“Enak, Baaaangg….”
“Iya sayang…. ehmmmmmm” kutumpahkan spermaku seluruhnya ke dalam vagina Liza dan setelah itu ku sodorkan kontol ke mulutnya, kuminta ia agar membersihkannya.
“mmmmmmuaaachhhhh…” dikecupnya kontolku setelah dibersihkannya dan itu pertanda permainan ini berakhir, kamipun tertidur lemas.

Kesempatan demi kesempatan kami lakukan, baik dirumah, kamar mandi, di hotel bahkan ketika sambil menggendongku anakku, ketika itu di ruang tamu. Dimanapu Liza siap dan dimanapun aku siap.

Adik Ipar Pemuas Nafsu

Aku bernama john, usiaku sekarang 28, aku sudah menikah istriku berumur 24 tahun, ssetahun sudah aku menikah dengan istriku, dan selama ini aku tinggal di rumah mertuaku. Kehidupan seks ku agak terganggu dengan pengalaman sex ku terdahulu dimana aku berhubungan sex dengan kakakku mona (ingat cerita kecerobohan kakakku, sehingga aku memerawaninya). entah kenapa aku lebih bergairah dengan orang-orang disekitarku dan itu aku alami sejak menikah dan pindah bersama keluarga istriku.

Sex dgn istriku biasa-biasa saja, tapi yang membuatku benar-benar horny jika melihat adik iparku novi, dia berusia 21 tahun (tubuhnya sexy dan padat, pantatnya bikin setiap orang ingin merabanya,termasuk aku). Hal itu disebabkan karena dia berkebiasaan memakai bawahan sexy jika berada dirumah, sepert rok mini, celana pendek ketat bahkan sering dia bangun tidur hanya memakai celana dalam dan t-shirt saja, yang terakhir tentu saja membuat kepalaku pening.

Novi menggetahui kalau aku sering melirik ke arah pantat dan pahanya yang sekal, tapi dia bersikap cuek saja. Sampai pada suatu pagi, ketika itu hanya aku berdua dengan novi, istriku telah pergi kerja dan mertuaku pergi mengurusi businessnya. waktu itu novi memakai t-shirt putih dibawah pangkal paha sedikit dan celana dalam hitam yang sangat sexy. Mataku terus melirik ke arah gundukan di celana dalamnya dan kearah pantatnya yang bahenol yang hanya tertutup tali celana dalamnya. Aku sempat berpikr, apakah dia sengaja memancing kejantananku dengan pakaian seperti itu, dan memang aku sangat terangsang dan butuh pelampiasan. Ketika aku memperhatikan dia yang sedang membuat roti, tiba-tiba dia berkata “kenapa sih ngeliatin terus????”, aku jadi gelagapan dan novi menambahkan “bilangin teteh lho…. apa tadi malem ngga dapet jatah?”, aku makin terkesiap dengan komentarnya, tiba-tiba ada bunyi bell rumah terdengar, dan aku timpali “hus!! ngaco kamu nov, sana cepet pake cel ana kamu, jangan pake celana dalem doang, kalo aku masih bisa tahan, tapi kalo tamu yang datang mana tahan liat kamu begitu!!!”…dan novi kembali berkomentar “ahh, males pake celana..panassss!!!”,

ya sudah, aku mau bukain pntu dulu ada yang datang, kataku meninggalkannya di ruang makan.

Aku kaget sekali, ternyata yang datang kakak kandungku mona, “hai, dik…nga ada siapa-siapa yah, aku kangen sama kamu”, aku membukakan pintu ” cuma ada si novi”…sesampainya di ruang tamu, kakaku melihat celanaku mengembung dan dia langsung merabanya, ‘lagi ngapain hayo”, aku langsung mendorong kakakku mona ke atas sofa di ruang depan dan “tolongin aku kak, aku lagi kepengen”, kakakku mona langsung memelorotkan celana tidurku dan langsung melahap dan menjilati kontolku sementara aku berdiri memegang kepalanya…ohhhhh gila kak ..enak banget….kataku sambil merem melek, 3 menit kakaku menghisap kontolku dan aku menyuruh kakaku menungging dan kusingkapkan roknya dan kutarik celana dalamnya lalu kumasukkan kontolku dari belakang, bless……enaknya….sambil kugoyang pinggulnya…..oh..dik nikmat amat…kata kakakku…cepetan dik ntar novi datang…..aku tak perduli karena nafsuku sudah ke ubun-ubun sejak tadi pagi melhat body bahenol adik iparku. Dan beberapa menit kemu dian aku mencapai puncaknya dengan spermaku menyembur kedalam memek kakakku mona….ohhh kakk……..crot-crot-crot…….

Buru-buru aku mencabut penisku dar memeknya dan kakakku pun langsung menaikan celana dalamnya lagi. Namun bersamaan dengan itu ketika kami berapihkan baju kami, tiba-tiba novi masuk, “ehhh..ada kakak…..tumben kak…katanya” matanya curiga kadang-kadang melirik celanaku yang basah. “enga, kakak cuma sebentar mau pamit aja, tadi nganterin kue ini buta disini” katanya sambil memberikan bungkusannya kepadaku dan melirik kearah tubh novi yang setengah terbuka.

setelah itu kakakku pamit dan aku mengantarnya kedepan pintu, sebelumnya kakakku berbisik “awas lho kalo novi kamu makan juga!!!”

Aku kembali kedalam rumah dan rencanaku meneruskan makan pagiku, aku pergi keruang makan dan apa yang kudapati sngguh pemandangan yang membuat jantungku hampir copot, novi sedang menungging membersihkan kue-kue yang berceceran dilantai…aku terus memandanginya tanpa berkedip….dan aku berjalan kebelakangnya dan kurasakan kontolku mengeras minta pelampiasan lagi, tanpa sadar aku menggengam kontolku dari luar celana tidurku dan berkata”lagi ngapain nov?” , Novi sambil tetap nungging membersihkan kotoran dilantai, dia menoleh ‘ini nih, kuenya pada jatuh”, dia kaget melhatku menggengam kontolku dan dia juga tersadar bahwa aku tengah memandangi bongkahan pantatnya yang terbuka, dan anehnya dia malah membiarkannya dan tentu saja aku jadi makin tidak tahan melihatnya, ketika kepalanya masuk ke kolong meja dan hanya pinggul dan pantatnya yang tersisa di luar dengan hanya tertutup g-string saja, aku langsung mengeluarkan kontolku yang sudah menegang dan dengan secepat kilat aku mngambil posisi dibelakangnya dan dengan sekali sentak aku lorotkan celana hitamnya, dan novi menjerit “aw…kak…mau ngapain…jangan kak…..!!!!” katanya meronta, sementara aku menggenggam pinggulnya dan menarik pantat sementara kontolku sudah menyodok ke memeknya dari belakang..blesssssaku terus menarik pnggulnya hingga kontolku amblas semuanya di memeknya….dan nov kembli menjert..’aw…kak..sakit……ampun kak…jangan……”aku membiarkannya beberapa saat, lalu secara perlahan-lahan aku menarik kontolku keluar dan memasukannya lagi secara cepat…lagi-lagi dia menjerit “aw….’beberapa kali aku lakukan demikian sampai kurasakan memeknya basah dan karena tadi barusan aku mengeluarkan sperma dirahim kakaku mona, sekarang aku jadi agak lama ngga keluar-keluar dan tentu saja novi jadi keenakkan……”oh..novi memekmu enak banget, aku suka pantatmu…bahenol banget”..”enak ngga nov” tanyaku….aku terus menggasaknya seperti anjing betina….”enak nga nov?”tanyaku lagi….akhirnya da menjawab “enak kak” …….”enak mana sama pacar kamu?” tanyaku lagi….”belum pernah..”katanya terputus-putus…..oh..pikirku, jadi selama ini dia masih perawan dan barusan aku merengutnya…..bukannya nyesel tapi aku jadi makin bersemangat…aku genjot terus sampai akhirnya aku mencapai klimaks…ku genggam pinggulnya erat-erat….crot-crot…..ahhhh noviku………

setelah itu aku melepaskan kontolku dan novi lansung berdiri dan…plok…dia menamparku dan berlari kekamarnya……aku tertegun melihatnya berlari dari hadapanku dan kulihat diujung kontolku sebercak darah keperawanannya.

Akupun bersiap-siap dan berangkat ke kantor.

pada malam harinya seolah-olah tidak terjadi apapun diantara kita…sampai pada hari ketiga setelah itu aku meng-sms-nya, ‘nov, maafkan aku khilaf” dan diluar dugaan novi menjawab”bajingan kamu, kakakmu kamu makan, aku juga kamu makan….bikin aku ketagihan…kutunggu besok pagi di kamarku setelah teteh pergi!!!”..aku melonjak kegirangan……dan sejak itu aku jadi sering menungganginya dan dia menjadi pemuasku jika istriku ogah-ogahan terhadapku dan menurut pengakuan novi, dia sudah gatal sejak bertemu denganku……ohhh indahnya dunia……

Adik Ipar Ternoda

Dul adalah seorang lelaki berumur 34 tahun, dengan posisi di pekerjaan yang menjamin dia dan keluarganya berkehidupan sangat layak.
Dul mempunyai seorang istri yang lebih dari cukup untuk memenuhi standart ibu yang baik untuk anak2nya dan bagai pelacur yang memuaskannya di tempat tidur.

Semua ia miliki untuk usianya,namun tak seorangpun yang menyadari bahwa Dul selalu terobsesi dengan Maya adik iparnya sendiri yang tinggal di depan rumahnya bersama suami dan anaknya.
Maya adalah wanita berkulit putih bersih berusia setahun lebih muda dari istrinya. Perasaan itu tidak pernah ada sewaktu dul pacaran dgn istrinya, tapi akhir2 ini bayangan adik iparnya itu terus menari2 dalam benaknya.

Beberapa kali sewaktu berhubungan seks dengan istrinya ia selalu membayangkan sedang menggauli adik iparnya itu, hal itu sedikit menghibur dirinya, bagaimanapun kakak tidak jauh2 berbeda dengan adik begitu pikirnya.

Hari sabtu pagi ini Dul berencana bangun sesiang-siangnya,pekerjaan seminggu lalu sungguh menyita pikirannya,bangun siang dan bermalasan satu hari penuh ..tiba-tiba istrinya membangunkannya dan mengingatkan bila mereka harus menghadiri pernikahan kerabat di kota lain yg jaraknya 150an kilo dari pagar rumahnya..hal itu benar-benar menjengkelkannya.
“ayo dong pah…kan kita sudah janji nih…” rengek istrinya “aduh pusing banget nih ..takut ga bisa nyetir jauh” kata dul sambil mengernyitkan wajahnya
‘aah alesan .. selalu gitu deh’ kata istrinya bersungut-sungut, tepat ketika Dul hendak membuka mulutnya untuk membela diri, telpon rumahnya berdering keras sekali.
“sudah ..pokoknya aku gak mau tau, selesai aku angkat telepon , papa harus siap ke kamar mandi” sembur istrinya dengan suara melengking .
“aaarrggh” erang Dul.. “Tuhan tidak adil, aku hanya meminta satu hari khusus untuk diriku, satu hari tidur sepanjang siang, Tuhan maha adil? Beuh !” gumamnya dalam hati..

“Pah..pah” panggil istrinya dari ruang tamu..”iya..iya ..ini juga udah mandi” teriaknya dari kamar mandi sambil mengguyur tubuhnya dengan air sedingin es, matanya terbelalak ketika mendengar istrinya berkata . “Pah..ga usah mandi, lanjutin deh tidurnya, aku dan anak-anak akan ikut ibuku, beliau sudah charter bus ” Tuhan hari ini membuktikan ketidak adilannya dua kali , dirinya sudah terguyur air sedingin es dan diminta kembali ke ranjangnya….”peduli setan “ desisnya , dengan cepat disambarnya handuk dan secepat angin ia memakai baju tidurnya dan masuk ke dalam selimut hangatnya kembali.

Entah berapa lama ia tertidur sampai akhirnya ia terbangun ketika suara bel rumahnya berdentang2, dengan sumpah serapah ia melangkah ke pintu dan membuka, ternyata Anto suami adik iparnya berdiri sambil menggendong anak semata wayangnya, mau apa anak beranak monster ini kemari pikirnya sambil mencoba tersenyum,
“Hey Bang, sorry , gini , aku mau nitip kunci, aku dan rio kerumah neneknya, Karena Maya belum pulang dari lari2 paginya jadi biar nanti dia menyusul dengan taxi saja, ini kunci rumah titip ya, makasih baaaanng ” kata Anto sambil menyerahkan kunci dan berlalu tanpa menunggu jawaban Dul yang sedang ternganga.

“Tuhan tiga kali hari ini Kau menghancurkan sabtu pagiku yang berharga” desisnya..
Dul benar-benar tidak bias tidur sejak itu, dengan gontai dinyalakan TVnya hanya ada layar biru berpendar2 dan tulisan hubungi Costumer Service TV Kabel anda untuk menyelesaikan pembayaran bulan ini
“Mengapaaaaa????” lengkingnya menyedihkan.. Dengan gontai dibukanya pintu rumahnya tujuannya hanya satu , bermalas-malasan dirumah adik iparnya,sekaligus membalas dendam dengan menghabiskan persediaan bir Anto di kulkas, “Aah ide yang sangat bagus”
Tak lama kemudian Dul telah berada diruang tengah keluarga adik iparnya itu, dipandang sekitar selama beberap detik sebelum menyerbu ke pintu kulkas untuk meneguk bir dingin disana “Hmm tidak terlalu jelek ” pikirnya sambil merebahkan pantatnya ke sofa empuk di depan tv , matanya memutari keadaan dirumah itu sebelum berhenti di foto keluarga Maya yang tergantung di dinding,pengaruh sedikit alcohol membuatnya sedikit terangsang ketika ia memandangi foto Maya ,” dengan kulit yang putih bersih , badan yang padat dan payudara yang membusung dan bibirnya yang, Ah… aku terangsang sekali, seharusnya aku bisa menikmati tubuh itu juga…”

Ditepisnya bayangan itu, lalu ia beranjak dari ruang tengah ia memasuki ruang tidur, direbahkan tubuhnya ke ranjang empuk disana “hmmm disini Maya tidur dan bercinta” dielusnya sprei halus sambil membayangkan Maya tanpa pakaian sehelaipun ditubuhnya terayun-ayun disetubuhi oleh suaminya, Dul semakin ereksi , dibongkarnya lemari pakaian dan ia mendapati beberapa celana dalam halus milik Maya, dan sepertinya salah satunya tidak tercuci, dihirupnya kain ditangannya, aroma tubuh Maya menyeruak memasuki hidung dan menetap dikepalanya, “sungguh bau dari genital wanita” gumamnya parau , di jilatnya celana dalam itu tepat ditengah yang diperkirakan Dul adalah tempat kain itu bersentuhan langsung dengan Vagina Maya, Penisnya semakin keras, kemudian ia membuka celana pendeknya dan mengeluskan celana dalam itu ke kepala penisnya ,sungguh fantasi yang sangat menyenangkan Dul, semua cairan bening di oleskannnya ke celana dalam itu..

“Aah ..aku bisa gila kalau begini, ” bayangan dirinya sedang bermasturbasi dengan celana dalam itu sangat menggelikan , lalu ia memutuskan untuk membatalkan niatnya menumpahkan spermanya disana. .
Dul kembali ke ruang tengah tepat ketika pagar depan terbuka , “Maya datang..!!” penisnya mengecil kembali ke ukuran biasa sewaktu ia menyapa Maya.
“hai May, sorry aku masuk kedalam, dirumah tadi ,Anto nitip kunci dan aku mau numpang nonton TV disini”
“Ow Bang , ga papa, sekalian temenin bentar ya , aku mo beres-beres bentar lalu mandi dulu dan nyusul Anto ke rumah ibunya” kata Maya riang.
Dul menatap mata Maya yang indah, mata yang ia kagumi semenjak ia berkenalan dengan kakaknya Maya, wajah yang merona terkena matahari , dan keringat pada kaos putih olahraga itu , membuat kaos melekat ditubuhnya dengan sempurna, dengan tinggi 164 /49 dan ukuran buah dada 34D maya lebih menyerupai dewi sex untuk Dul saat itu,

Ketika Maya melewati Dul , dul menarik nafas mencoba menghirup aroma badan Maya yang sedang berkeringat segar, “Aduh baunya alami sekali…ya Tuhan ” Dul lalu mengikuti Maya kebelakang rumah,sambil menyambar beberapa kaleng bir .

“Hm , hari ini ..bagaimana caranya aku harus berhasil menyentuh tubuhnya…bantu aku setaan” pikir Dul,
Sambil mengawasi Maya yang sedang melakukan beberapa kegiatan beres2, Dul mencari-cari cara terbaik.
Maya tampaknya kesulitan ketika akan menjangkau peralatan diatas lemari , Dul tersenyum licik..”gotcha” Maya melirik memelas kepadanya “Bang, Ambilin kursi dong”
“May, ga usah pakai kursi sini deh…. ” lalu Dul melingkarkan tangannya dipantat Maya dan mengangkat tubuh Maya keatas, dengan posisi seperti itu, wajah Dul berhadapan langsung dengan perut Maya sementara tangannya menopang pantatnya “EEEeeh kok digendong sih” seru Maya panik, “Udah cepetan ambil..berat nih” kata Dul jujur, ketika tangan Maya mencoba meraih barang2 diatas,
Dibawah Dul sedang mensyukuri apa yang terjadi pagi ini, wajahnya menempel ketat di perut Maya, dahinya bersentuhan dengan bagian bawah payudara adik iparnya, lalu dengan pelan di geserkan mulutnya kesamping kiri dan kanan , “aww jangan gerak2 kepalanya Bang, geli tau” teriak maya, “udah , cepetaaan ” kata Dul sambil membathin “jangan cepat2 pleaseee…ini hanya awal” posisi sekarang ini membuat penis dul mengeras kembali ,dengan payudara dikepala dan perut diwajah ia merasa sedang menyetubuhi adik iparnya,
Tepat waktu Maya mengangkat kedua belah tangannya , kaos putih itu ikut tertarik dan kulit putih bersih itu bersentuhan dengan bibir Dul, “Ooh Tuhan kutarik , keluhanku hari ini” desis Dul dalam hati,
Dijilatnya sedikit perut itu seakan itu tidak sengaja, Dul merasa penisnya sudah sangat mengeras, ia terhanyut oleh khayalannya sendiri, otaknya tak sanggup menalar norma,nafasnya kian memburu, lalu dilepaskan pegangan tangannya , dan seketika tubuh Maya meluncur kebawah,

“Aaw , gimana sih bang, kok dilepas” seru Maya kaget, wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari wajah Dul,
“May dengar, aku mau bicara , beri aku 5 menit untuk bicara jujur.. bila kamu ga suka, kamu hanya perlu bilang dan aku pulang, ok?” kata Dul dengan terbata2.
Maya mengangguk bingung dan Dul langsung menyambung “ aku sangat suka ke kamu sejak kamu remaja, sejak aku kenal kamu , aku suka kamu sekarang dan kapanpun, aku mencintaimu,aku ingin hatimu.. terserah kamu mau bilang apa… yang jelas aku bisa mengatakan ini langsung ke kamu sudah cukup bagiku,… aku ga mau kamu berubah sikap ke aku setelah ini… tapi aku hanya ingin kalau kamu tau ,kalau aku cinta kamu” Dul mengatakan dengan sungguh2 , bahkan ia heran dengan dirinya bisa mengatakan hal jujur ini ke adik iparnya,

“Boleh aku lanjutkan may?” kata Dul sambil menyentuh wajah adik iparnya,
Maya memundurkan wajahnya sedikit, mencoba mencerna omongan Dul tadi, tak pernah terpikirkan hal seperti ini akan terjadi.
“Boleh aku lanjutkan May” ulang Dul, kemudian Maya mengangguk pelan ,
“Dari semua yang ingin kulakukan , tidak ada yang bisa melebihi ini..” Dul kemudian memeluk Maya pelan, Maya berundur kebelakang sedikit namun tertahan tembok, Lalu Dul mengendurkan pelukannya dan ia mengecup pipi adik iparnya itu, Maya menutup matanya ketika Dul melakukan itu, sedikit kecemasan mulai menyelimutinya,

Dul kemudian menarik bibirnya dari pipi adik iparnya dan memandang Mata Maya, “ini saatnya Dul ..Ayo !!” bisikan entah darimana berdesir di kupingnya.
Kemudian Dul menyentuhkan bibirnya ke bibir sensual adik iparnya itu, “Ya Tuhan , aku melakukannya” kata Dul dalam hati, tidak ada reaksi dari Maya, lalu Dul mulai menghisap bibir bawah adik iparnya pelan, Maya merasa sangat bingung dan penasaran , apa yang terjadi dengan kakak iparnya ini, “Hhmmp sudah Bang” kata maya pelan, tetapi justru ketika ia membuka bibirnya , lidah Dul menerobos masuk , menari-nari di permukaan lidahnya, mengusik ujung lidahnya, selang 2 detik iapun membalas lidah itu,

Begitu Lidah maya keluar dari mulutnya , Dul seketka menghisap lidah Maya pelan dan teratur, Maya mulai merasa dirinya lemas, semua yang ada di otaknya mulai tertutup sesuatu,.
Dul menyandarkan Maya ditembok, lalu dengan pelan ia terus menjilati dan menyedot lidah maya, “OOH maya , kau milikuu” pikir Dul liar, Tangan Dul mulai meraba perut Maya , disibakkannya kaos putih basah itu keatas, di raba pelan gundukan payudara kencang itu,
Kemudian Dul menekan pelan bahu Maya sampai adik iparnya itu terduduk dilantai , dengan terus menciumi bibir Maya , Dul membaringkan Maya di lantai belakang rumah itu, kemudian ia melepas kaos maya keatas, Maya menggigil sewaktu Dul melakukan hal itu , ia berbisik pelan sewaktu Dul menciumi leher putihnya “Jangan bang Dul, sudah…”
Lidah dul menjelajahi leher maya, kemudian giliran telinga Maya , lubang bagian dalampun tak luput dari jilatannya, “ Adik iparku sayang, kutunjukkan betapa aku mencintaimu, betapa aku menginginkanmu” bathin Dul..

Lidah Dul merayapi leher kemudian ketiak Maya, seketika adik iparnya itu menggelinjang geli, “ouugh ” desis maya, nafasnya mulai memburu, “Ooh maya, aku ingin menghirup semua bau tubuhmu” bisiknya ketelinga Maya, lalu Maya mengangguk pelan,seketika itu Dul melepas Bra Maya , sewaktu Dul melakukan itu, hatinya berdebar,berpacu dengan keringatnya yang menetes deras, dibelainya Paha Maya sambil mengusap pelan dari luar Vagina maya, dihentikannya sejenak kegiatan itu, “Ya Tuhan , Maya cantik sekali dan sekarang kamu miliku …” bathin Dul..
Maya tanpa bra jauh lebih membangkitkan kelelakian Dul, payudaranya yang indah itu menyembul begitu Bra terlepaskan, Dul langsung menjilati putting payudara itu bergantian kiri dan kanan , Tangan maya meraba punggung Dul pelan, lalu Dul memegang tangan itu dan mengarahkan ke penisnya.

Dul begitu leluasa, sejenak pikirannya melintas, “Kunodai kamu Maya, kunodai setiap senti tubuhmu , lihat saja..”
Kemudian Dul mulai menjilati perut Maya , sembari tangannya mengelus payudara maya, Lalu ia berdiri dan menanggalkan kaosnya sendiri, Maya yang terbuai dengan jilatan Dul mulai meremas penis Dul dari Luar,
Tak sabar Dul melolosi celana pendek maya, celana dalam hitam itu sangat sempurna di kulit perut dan pahanya yang putih, dengan rakus Dul menggigit dan menjilati vagina maya dari luar, kemudian ia segera membuka sedikit celana dalam itu dan lidahnya menyeruak masuk kedalam vagina Maya, “OOooh inilah aroma yang kuimpi2kan…ini aroma yang membuatku selalu membayangkan..inilah rasa vagina Maya , inilah rasa tubuh maya ”
Pinggul maya terangkat seirama lidah dan bibir Dul menjilat dan menghisap klitorisnya ,Mata maya menatap kepala Dul yang sedang bergerak-gerak liar di selangkangannya dengan sayu “Ya Tuhan , apa yang aku lakukan? aku tidak mau ,Tuhaan,aku tidak mauuu” jerit maya dalam hati, namun suara yang keluar adalah “Ooouuuh aaa uuuuh isshhi isssh issh” desis itu membuat Dul bersemangat,

Lalu setelah puas menjilati seluruh paha betis dan kaki maya , ia pun menanggalkan celananya, dan menatap tubuh adik ipar dibawah kakinya.
“Kamu harus membayar hutangmu yang membuatku menunggu selama ini May, kamu harus kunodai seluruh tubuhmu” bathin Dul sambil mengarahkan penisnya ke mulut Maya,
Maya menggeleng sewaktu Dul menyentuhkan penisnya yang telah basah ujungnya ke bibirnya, namun Dul menekan kepalanya kearah dalam kemudian dengan menutup mata, Maya mulai mengulum penis Dul yang mengeras itu,Dul benar2 terangsang melihat bibir maya mengulum penisnya , hatinya bagaikan dipenuhi oleh cinta, Mata maya yang indah itu menutup menambah sensasinya sewaktu mengulum penisnya,
“Ya hisap terus may, hisap Maya ! hisaplah kontolku yang kotor ini dengan bibirmu yang indah itu, ku kotori seluruh rongga mulutmu, seluruh lidah dan gigimu akan kusentuh dan kunodai dengan kontolku, “ pekik Dul dalam hati , ketika maya mulai menghisap penisnya, Dul merasa cairan bening didalam saluran kencingnya sudah masuk ke mulut maya, lidah maya yang bermain dikepala penisnya membuat penis Dul sangat mengeras ia bahkan sewaktu tak pernah membayangkan maya sejauh ini, begitu lidah dan bibir maya menjilati buah zakar Dul , barulah dul tersadar… hatinya sangat puas, “bibirmu sudah ternoda sayang” bathin Dul..
“Sudah cukup, sekarang aku mau menodai tubuhmu “ desis Dul dalam hati sambil melepaskan penisnya dari mulut maya,
Lalu direntangkan paha Maya .
Maya merasa inilah saatnya harus stop, matanya terpejam mencoba berpikir, akal sehatnya harus kembali , dia tidak boleh meneruskan hali ini, dia tidak menghendakinya, Maya berpikir bagaimana bila ia berguling kesamping dan “ouuh..ouuuhh Ba-aang”
Penis Dul ternyata lebih cepat daripada otak Maya , penis Dul telah memasuki dirinya “ja-ngaan bang” bisik Maya tak berdaya,

Dul merasa kehangatan menyelimuti tubuhnya ketika ia memasukan semua penisnya kedalam vagina maya, seperti ada selimut kasat mata di punggungnya, hatinya merasa sangat bahagia melihat Maya, adik iparnya yang selama ini di impikannya menyatu dengan tubuhnya, betapa bahagia melihat penisnya keluar masuk ke vagina Maya,
“Mayaa, tidak suka? Panggil aku Dul saja jangan abang bila kamu ingin semua cepat berakhir” kata dul parau

Maya membuka matanya dan melihat lelaki yang dia hormati selama ini sedang terengah engah diatas tubuhnya “ i—iya Dul ..berhenti Duul” kata maya lirih sambil menutup mata,
Dul semakin terangsang ketika maya memanggil namanya, ia merasa seperti kekasih pada maya, di percepatnya gerakan pinggulnya,
“aahhs iihhs iisss issss issss” erang maya ia membuka kembali matanya , dan mendapati dirinya sedang terayun-ayun , ada sedikit gelombang kecil diperutnya, awal dari orgasme ! “aahh ahhh aaaah ” desisnya seirama dengan hentakan penis Dul didalam liang vaginanya,
Dul sangat terpesona dengan wajah adik iparnya itu, sangat seksi,kemudian ia jadi lepas kendali, “ Mayaaa, saayaangg…enaknya vaginamuuu, enaknya tubuhmu Maay..oohh ..kontolku enak may? Kontolku apa rasanya??? “ cerocos Dul, “apa May? Kontolku apa maaayyy???”
Maya merasa gelombang runtun itu menyebar dari vaginanya ke otot perutnya..dan otot2 kaki2nya..melewati syaraf punggungnya dan mulai menyerang kepalanya… pandangannya mengabur, nafasnya terasa pendek2 “enaak Duuull enaakk..kontolmu enaaakk” gelombang orgasme menerpa tubuhnya, wajahnya terasa tertiup hawa panas..

Demi mendengar suara maya berkata begitu Dul tidak dapat menahan lebih lama lagi , dipercepatnya gerakan pinggulnya dengan kasar, “ooouuh maya…vaginamuuuuu milikuuuu” croooooott croooottttttt beberapa kali dul menumpahkan spermanya ke dalam vagina Maya , setiap semprotan dari penisnya selalu di
barengi oleh pikiran “kunodai Mayaaa…kunodai adik iparkuuu”

Kaki maya terlipat kaku di pinggang Dul sewaktu orgasme terakhir menerpanya dan Dul menanamkan penisnya dalam2…”maya terimalah spermakuuu…. kubasahi seluruh liangmuu ..sampailah spermaku ke rahim mu maayy” bathinnya

Ketika nafas keduanya mulai teratur, Dul melihat maya tersenyum sayu, mata indah itu membuat penisnya sedikit bergetar kembali,”Cukup” pikirnya ,”tubuhmu sudah ternodai, sudah kukotori ”
Dul bangkit dan memakai celana pendeknya , sambil berbisik ke Maya “sebentar may , jangan berpakaian dulu, aku harus kerumah untuk mengunci pintu nanti aku kembali”
Maya mengangguk lemah sambil tersenyum,
Kemudian Dul segera melesat keruang makan, menyambar 2 kaleng bir dari kulkas, dan setengah berlari kerumahnya,
Didepan rumahnya sendiri ia membuka sekaleng bir, menenggaknya sekaligus dan melirik keatas sambil mengacungkan jempol

EKSEBISHI BERSAMA IPAR TERSAYANG

Salah satu pengalaman Daku yang terbilang spesifik adalah bersama adik iparku yang Jablai semampai, sensual dan
sedikit agresif…. serta cukup vulgar bila berpakaian di rumah.

Awalnya seeh Daku ekstra Muna dan rada Jaim dengan Adik Iparku yang kerap Caper ke Daku.
Kelembutannya yang utama bukanlah dati tutur kata dan busananya tetapi justeru dari kulitnya yang bersih, putih
Harum Mewangi….. yah pegimana ngak wangi kalo setiap hari mandi pake sabun, keramas dengan sampo … lanjut
pake parfum…

Sejak menikah, selama beberapa tahun Daku tinggal di Mertua Indah dengan seorang Adik ipar wanita
yang masih lajang serta seorang Kakak Ipar Wanita yang bercerai dan beberapa keponakan cewe menjelang ABG.
Ditengah kerumunan wanita-wanita itulah Daku berada.

Karena kebiasaanku yag pulang kantor pada malam hari, maka biasanya Daku pulang kerumah pada situasi
yag sudah cukup sepi…… jadi karena kondisi maka Daku pun kerap bercinta dengan isteri pada tengah malam.
kadang kita bercinta didalam kamar tidur, kadang bercinta di ruang utama rumah karena memang sudah sepi.

Suatu kali sehabis Daku puas bergumul cumbu dengan isteriku saling meremas-remas dan menjilati penuh nafsu
seluruh bagian tubuh yang sensitif….. tanpa sengaja Daku tiba-tiba nelihat pintu kamar tidur adik iparku ternyata
terkuak sedikit. Entah sudah berapa lama pintu itu terbuka.. walau sedikit … Daku sempat berfikir apakah adik iparku
tadi sebetulnya bangun dan melihat Diriku bercumbu nafsu dengan kakaknya …. atau terlintas dalam benak-Ku
apakah memang baru kali ini pintu itu terkuak sedikit… jangan-jangan…… ah… sudahlah Daku tak peduli…

Hubungan-Ku dengan Vivi, adik ipar-Ku itu memang cukup AIYSS (Aik Ipar Yang Saling Sayang) cenderung
lebih manja ketimbang isteri-Ku sendiri… dia sugnguh gaul, pintar menyanyi dan banyak kawan, pacar pun punya
malah cenderung punya lebih banyak kawan lelaki daripada wanitanya … tapi entah mengapa dia tetap saja
sering caper ke diri-Ku… yaah Daku sih happy azza… mungkin Daku betul-betul Zantan kali yaa.. ha..ha..ha…ha..
bisa aja … yaah namanya juga karangan … hi…hi…hi….

Lanjut ah, ini bener kok pengalaman nyata …
ngapain bo’ong ama orang lain entar Daku kalo pembohong kan kagak bakalan punya kawan banyak .. tul ngak ?

Beberapa hari kemudian… Ce’illah … seperti biasa Daku mengajak isteri bercinta di ruang tamu pada malam hari
saat seisi rumah sudah tidur. Tapi kali ini sebelum bercumbu, terlebih dahulu Ku perhatikan pintu kamar tidur
adik ipar-Ku … Ooohh…. ternyata tertutup rapat… berrati aman….. karena letak kamar tidur adik iparku berhadapan
dengan sofa ruang tamu maka walaupun terkuat hanya sedikit tentunya Vivi, sang adik iparku dapat mengintip
dengan leluasa permainan cumbu nafsu diriku dengan isteri tersayang…..

Karena kita berdua sudah yakin semuanya yang ada di rumah telah tertidur pulas di kamarnya masing-masing
maka Daku berbegas mengatur posisi …. untuk memulai percumbuan dengan isteriku… dimana Daku lebih suka
duduk dibawah sofa sementara isteriku duduk di atas sofa. Permainan langsung di seputar wilayah Paha dan Vagina
adalah kegemaran utama-Ku. Menciumi-menjilat-jilat sambil mengigit-gigit lembut sepasang paha sekel istaeri-Ku
adalah menu pembukaan cumbu nafsu diri-Ku yang paling sering Ku lakukan….. disaat menggelinjang antara
geli-geli-nikmat… menahan sentuhan bibir dan lidah-Ku di sepasang pahanya, biasanya isteri-Ku tidak sabar untuk
menanti hisapan Ku pada Vagina-nya.. tapi disitulah letak permainannya… Daku sering menahan diri untuk
berlama-lama di sekitar paha hingga mendekati Vagina… sesekali saja menjilati kelentit dan liang vagina Isteri-Ku
sekedar mengecek apakah Isteri-Ku sudah mulai mencapai orgasme melalui cairan genitalnya atau belum…

Bila ternyata vagina isteri-Ku sudah mulai basah… tanda-tanda orgasme .. maka Daku mulai lebih sering
menjilat-jilati dan menghisap kelentit dan daging vagina isteriku secara perlahan-lahan… dengan cara seperti ini
Daku bisa berlama-lama menyenangkan Isteriku megngigil menahan nikmat.. terlebih saat cairan vaginanya
yang mulai mengalir deras keluar Ku reguk hingga tak bersisi… eehhhmmm… memainkan lidah di ujung kelentit
dan di didnding Vagina bisa membuat tubuh isteriku bergetar kuat …. semakin dia bergerak menjauh dari kepalaku..
semakin kukejar dan kutempel permukaan vagina isteriku…. aahhh……. Aaauuww … di saat Isterku mulai bangkit
berdiri karena tak tahan menerima hisapan Diriku pada Vaginanya… semakin Ku kencangkan cengkeraman lingkaran
tangan-Ku pada sepasang pantat Isteri-ku… sementara kepalaku kutempelkan erat-erat kehadapan vaginanya…..

Paa… Papa… udah… aaauuhhh… ooohhh.. Paa… ngak tahan ….. Jerit lirih terlontar dari isteri-Ku…. kalau sudah
seperti ini…. apa boleh buat… dari pada membangun kan orang se isi rumah… yah kulepaslah dekapan Ku di Vaginanya…

Setelah Daku puas bercumbu nafsu dengan isteriku selama satu jam lebih … akhirnya aku beristirahat menonton teve …
sementara isteri-Ku cepat berlalu masuk ke kamar…….. Namun, belum lama aku menonton teve ….
kulihat pintu kamar Vivi, adik ipar-Ku itu yang tadinya tertutup rapat ternyata sudah terkuak kembali, sedikit
hanya terbuka beberapa cm. Ku perhatikan, kali ini kamar tidurnya gelap ….. tidak biasanya …..

Setelah menunggu beberapa saat, karena penasaran Daku menghampiri kamar tidur Vivi…. oouu memang terbuka,
lalu dengan hati-hati, perlahan-lahan Ku buka pintu kamar tidur Vivi… ku intip dengan seksama …uugghh….
samar-samar dalam keremangan kamar Kulihat Vivi tertidur dengan tertelungkup…. tapiii… Ammbbooiii…
Vivi tidur tidak mengenakan bad cover… sementara daster mininya terserak menyembulkan sepasang paha dan
pantat yang padat…. saking penasaran ingin melihat apakah Vivi tertidur dengan sepasang pantat yang terbuka
menantang … maka kuhampiri kasur dimana Vivi tertidur… Aaahh… baru dua-tiga langkah memasuki kamarnya …
kaki kanan ku menyentuh sepotong kain… segera kuambil kain itu … ouwwah..aahh… ternyata celana dalam mungil
milik Vivi berwarna gelap yang berserak dilantai… saat kuambil dan kupegang… mmmhhhh…. CD Vivi basah…..
tanpa sadar kucium CD Vivi …. uugghhhh… wangi khas cairan Vagina….

Kini Daku semakin curiga…. jangan-jangan Vivi memang mengintip percumbuan Daku dengan Isteri-Ku dari balik
pintu kamarnya yang gelap….. ah.. aku pun betul-betul penasaran … segera kudekati Vivi dikasurnya… dia masih
tertidur menelungkup dengan wajah menghadap pintu…. kearah diriku … tapi setelah kuperhatikan dengan teliti
sepasang pantatnya yang terbuka penuh memang tidak mengenakan celana dalam… alias polos…..

Antara penasaran sekaligus terangsang kemontokan paha dan pantat Vivi…. dengan spoantan kunyalakan lampu
meja belajarnya…. emmhh… benar-benar mulus, kenyal, putih nian sepasang pada dan pantat Vivi… ooohhh…
Daku berdecak kagum… sambil menelusuri lekuk liku daging Paha dan Pantat Vivi…… sambil terus memegangi
dan sesekali menciumi CD Vivi yang basah dengan cairan Vaginanya…..

Tiba-tiba saja terlintas dibenak-Ku untuk mengecek apakah Vivi betul-betul sudah tertidur pulas dari tadi … ataukah
dia berpura-pura tidur karena tadi dia sebenarnya mengintip KU bercumbu….. maka CD dan sarung yang kukenakan
sengaja Ku lepaskan …. dalam jarak dekat didepan wajah Vivi ….
hanya dengan mengenakan kaus singlet ditubuh sementara perutku ke bawah sudah polos Daku pun ber-Eksibisi….
Sembari menelusuri pemandangan Indah sepasang Paha dan Pantat Vivi yang putih montok, Daku pun ber-Onani
dalam jarak teramat dekat dihadapan wajah Vivi…. mmmhhh….. aaaahhhh… sengaja Daku bergumam lirih….
menikmati Keindahan dan kenikmatan ber-Onani di Depan Vivi sambil tidak lepas memperhatikan lekuk-lekuk
daging Paha dan Vagina Vivi…. oooohhhh… saaat Penis-Ku mulai menegang-kencang- dengan ujung yang …
Mengkilau….. kulirik wajah Vivi… kuperhatikan Mata Vivi… ooohhhh…. ternyata bulu matanya yang lentik ..
bergerak-gerak dan bergetar-getar lembut tanda dirinya tidak tidur dan sedang aktif melilhat Daku ber-Onani di
hadapannya dengan Penis yang semakin panjang, besar, menonjolkan uliran urat yang kencang dengan daging
ujung Penis yang berwarna pink mengkilat…..

Karena sudah terlanjur ….. juga karena sudah terlalu nikmat melakukan Onani jarak dekat di wajah Vivi….
Daku pun semakin semangat memainkan tangan kanan-Ku mengocok-ngocok lembut batang Penis-Ku ….
Mengetahui bahwa Adisk Iparku Tersayang juga terkesima mengintip Penis-Ku dari balik bulu matanya yang lentik..
Daku benar-benar bergairah melakukan Onani….. Aahhhh…. oouuuwww…. Vivi… desah-Ku lembut.. tanpa sadar…
Syeer…syeer…. kutahan… dan kukendalikan aliran sperma-Ku yang keluar dari ujung penis-Ku….
Dengan menengadahkan telapak kanan kualirkan tetesan air mani-Ku ketangan… lalu cairan tersebut
ku oleskan ke batang Penisku sehingga seluruh Penisku hingga daging Ujungnya semakin mengkilat licin…..

Dengan olesan cairan sperma-Ku yang kental dan licin maka tangan kanan-Ku semakin lincah leluasa ber-Onani….
mmmhhh….. Daku pun semakin hot ber-Onani mengeluar masukkan ujung-batang Penisku dalam genggaman tangan..
sembari menggoyang-goyangkan pantatku layaknya bersenggama…. ooouuuuuu….
kukperhatikan bulu mata Vivi semakin terbuka agak lebar… jelas sudah kalau Vivi sedang menikmati keindahan
Batang Penis-Ku dan Goyangan-Goyangan Erotis-senggama-Ku …. oohh… ouw… kulihat gerak bibir senyum manis
terpancar dari wajah Vivi karena dirinya tampak senang sekali memandangi buah zakar dan Ujung-Batang Penis-Ku….
yang terus besar, tegang dan mengkilat….

Baru kusadari kemudian, tangan kiri Vivi ternyata bergerak-gerak perlahan dari balik tubuhnya yang mengarah pada
Vaginanya… ooouuu.. Vivi juga sedang bermasturbasi rupanya…. mengetahui hal itu.. Daku semakin bernafsu
melakukan Onanai dengan Hot ku percepat gerakan Onani Penis-Ku keluar masuk Genggaman tangan … den ….

Creett…. crreett… creettt… syyeerr….. Air Mani-Ku keluar Deras dari Ujung Penis-Ku lalu kutumpajkan ketelapak
tangan kiri-Ku…. tanpa bisa dicegah… Tubuh Vivi pun ikut yang tidur tertelungkup mengigal-bergetar cukup kuat
saat dirinya melihat dengan jelas pancaran Sperma-Ku yang mengalir muncrat ke telapak tangan …. aaahhhh Vivii…

Dengan seluruh Sperma yang ada kubasuh lagi batang Penis-Ku yang tetap tegang…. …crrek…creekk.. crreekk…
suara onani terdengar dari gesekan tangankananku yang penuh air mani …. sementara itu kuperhatikan
Vivi sudah lebih aktif menggerak-gerakkan tangan kirinya ke tengah-tengah pangkal pahanya…
seluruh badan Vivi kini sudah terlihat bergerak-gerak sebagai tanda dirinya sangat terangsang…. ooouuu…Nikmatnya..

Setelah puas ber-Onani sampai sperma-Ku habis-kering… secara demonstratif Daku mencium celana dalam Vivi
yang basah yang dari tadi kupegang terus….. dalam posisi tidurnya yang pura-pura itu … kulihat Vivi tersenyum
lebih lebar dari sebelumnya tanda dirinya pun ikut senang menikmati eksibisi sensual yang membahagiakan….

EKSIBISIi VIVI ….

Tanpa kuduga …. baru sekitar 15 menit Daku beritirahat tidur-tiduran sambil memejamkan mata di sofa ruang tamu….
dari kamar tidurnya Vivi keluar dengan mengenakan handuk saja yang dililitkan ditubuhkan…. kulirik dari balik
mataku yang pura-pura terpejam…. Vivi menghampiri diriku di Sofa… daannnn… aaiiihhhh…. aku terkejut…..
saat Vivi membuka handuknya lalu dihampar di meja dan dia duduk di tepi meja tepat dihadapan wajahku …..

Di ruang tamu yang terang benderang … tentunya Daku dapat melihat jelas
seluruh Tubuh Vivi yang Aduhai Indahnya..
sepasang daging Payudara Vivi tampak kenyal montok
dengan puting susunya yang mencuat kencang kemerahan …..
Pinggangnya yang ramping …… serta kulit pahanya yang putih, halus sintal….

Setelah duduk begitu dekat didepan wajahku… tanpa ragu sedikit pun Vivi duduk mengangkang ….
kedua pahanya dibuka lebar-lebar dengan ujung kaki jarinya yang menjinjit … Vivi mulai memperlihatkan
Keindahan pangkal paha, daging Vagina dan kelentinya yangn mengkal merekah berwarna merah muda …
dengan posisi duduk mengangkang dekat wajahku… Vivi dengan atraktif membuka bibir Vaginaya… Oooohhh…
Kekagumanku semakin bertambah terhadp bagian Genital Vivi…. yang mempertontonkan kelembutan,
kelenturan, grunjulan daging bagian dalam Vagina Vivi….

syyeerrr… sekujur tubuhku mulai memanas…. tegang…..

Seolah sudah tahu kalau diri-Ku sedang menonton peragaan Vagina Vivi,,,, Dia pun lantas dengan lembut
mempermainkan bibir-bibir Vaginanya yang kadang di kuak lebar .. lalu digesek-gesekkan dengan kedua
tangannya …. aahhhh… ooohhh Vivi …. aku berdesah dalam hati…. menahan rangsangan yang luas biasa…
Dengan gerakan-gerakan yang sangat mesra dan erotis Vivi mengelus-elus dengan cepat ujung kelentitnya…
diselang-seling dengan gerakan-gerakan tangannya dilipatan pangkal pahanya … lalu … dia pun mengingal-ngigal
sambil menguak-kan Vaginanya lebar-lebar …. mmhhh……
ingin sekali rasanya Daku mengelus-elus Vagina Vivi yang merekah Indah itu…… aauuuhh…

Seolah tahu akan niatku itu, Vivi tanpa Ku duga meraih tangan kanan-Ku lalu …
telapak tangan kanan ku di elus-eluskannya secara lembut ke Daging Vaginanya …. sssyyyeeerrr….
Penis ku menegang tinggi ….. sehingga Vivi melihat dengan jelas dari sembulan sarung-Ku…
Dengan tersenyum manis Vivi lantas berdiri semakin dekat dengan wajah ku …
Dalam posisi berdiri mengangkan tangan kanan-Ku diselipkan … di jepit di antara kedua pahanya – tepat
di tempelkan di daging Vaginanya ….

Dengan posisi itu, Daku yang pura-pura tiduran di sofa… tetapi tangan kanan Ku di kepit Pangkal Paha Vivi…
yang berdiri di depanku …. tanpa bisa ku tebak .. Vivi melakukan surprise ….
seperti naik kuda-kudaan … Pangkal Paha Vivi … Vagina Vivi degesek-gesekkan di sepanjang
pergelangan tangan hingga ke lengan Ku mendekati pangkal lengan ….

Aaauuuwww… tubuh ku tanpa bisa dicegah ikut bergetar ….. Penis Ku pun kian Menegang
Sementara Vivi semakin Asyik masyuk menikmati gesekan-gesekan lembut pangkal Paga-Vaginanya ke
sepanjang lengan kananku…… Ssyyyeerrrr… Ssyyyeeerrr….. Ssyyyeerrr…. tiba-tiba dari vagina Vivi
keluar cairan agak kental yang hangat …….. Ooooooo…… Crreettt..Creeettt..Crreeettt.. dari ujung Penis Ku
keluar cairan sperma …..

Melihat Ujung penisku yang mengeluarkan Sperma dan membasahi sarung …. Vivi pun mengecup-ngecup
menyerup cairan yang membasahi sarung-Ku …. tindakan Vivi ini seolah hendak melakukan revanche
atas Diriku yang menciumi Celana Dalamnya yang basa…..

Oooo… usngguh-sungguh kejutan yang kudapat dari Vivi … Adik Iparku Tersayangng…

Setelah selesai mengecup-ngecup dan menyerup-nyerup sarungku yang basah oleh Sprema …
Vivi dengan lembut membersihkan sisa-sisa cairan Vaginanya yang masih membasahi legnanku….

Lagi-lagi Vivi membuat kejutan dengan… tiba-tiba dia menggesek-gesekkan Payudara dan Puting Susunya
kenyal dan kencang ke Bibir Ku…. Oooouuuwwww…. Viviii…..

Aaahh Gilanya Vivi mencium Bibir Ku bukan dengan Bibirnya tetapi dengan Vaginanya yang di oles-oles kan
ke Mulut Ku…. mmmhhhh…ooohhh Viviiii….
Harum Mewangin Nian Vagina Mu Viii…..

demikian Al kisah Awalku ber Eksibisi dan Ber-Eksibisionis dengan Vivi Adik Ipat-Ku tersayang….